Sabtu, 12 Desember 2009

Berpikir Jernih

Hi, ini posting-an blog ku yang pertama. Aku ingin blog ku menceritakan pengalamanku untuk menjadi manusia yang lebih baik- a better man.. or woman istilahnya. Ada yang mngatakan pengalaman adalah gur yang terbaik, tapi yang lain berkata bahwa pengalaman adalah guru yang paling buruk, karena ia memberikan ujian sebelum pelajaran diberikan. Entah siapa yang punya pendapat seperti itu (aku membacanya di suatu majalah, tetapi lupa siapa yang menulisnya), yang jelas aku tidak ingin menggurui siapapun dalam hal ini, mungkin lebih seperti saran bagimu,okay?

Apakah kamu pernah merasa sangat marah terhadap seseorang atau bahkan marah pada diri sendiri? Lalu rasanya pikiran ini ‘gelap’ dan tidak ada yang ingin kau lakukan selain berbuat buruk? Entah itu berteriak pada siapapun, memaki-maki, melempar benda di sekitarmu, memecahkan sesuatu, meninju dirimu sendiri (aaw!), segala perbuatan yang (sepertinya) bisa melampiaskan perasaanmu dan meredakan amarahmu dengan cara menyakiti. Kalau kamu menjawab pertanyaanku dengan jawaban ‘tidak’, silakan berhenti sampai di sini, Selamat! Kurasa pengendalian dirimu dan hidupmu sudah sempurna. Kalau jawabanmu ‘kurasa begitu’, maka aku sarankan membaca kelanjutan pengalamanku ini.

Seringkali, aku tidak ingat kapan, aku berpikir rasanya dunia ini tidak adil dan rasanya ingin ‘mati’ saja. Kita semua pasti punya masalah, bukan? Aku mengalami pencarian jati diri ku dengan berbagai karakter orang, aku punya pengalaman manis dan pahit bersama mereka. Dari memiliki teman yang kupikir temanku, orang yang menertawakan fisikku, cara bicaraku yang terkadang gagap, hingga kepala sekolah yang memarahiku tanpa alasan. Rasanya aku benar2 membenci diriku sendiri, melihat orang lain yang (kelihatannya) punya kehidupan lebih sempurna dariku. Waktu aku dalam keadaan sangat marah, aku melakukan dan berpikir tentang hal-hal yang tidak rasional. Betul-betul menjadi seseorang yang tidak kukenali. Aku memikirkan berbagai cara untuk membalaskan dendam kepada mereka (tapi bukan seperti yang di sinetron2 yaa, dengan racun dan tersenyum2 sinis, please deh). Balas dendam yang setara, agar mereka menjadi se-sedih atau se-marah yang kurasakan, entah parameter kesedihanku apa.

Lalu apakah hal itu membuat masalahku selesai? Ternyata tidak, justru membuat masalahku bertambah rumit dengan munculnya masalah baru, pikiranku dipenuhi emosi, yang mengalahkan logika bertindak (ini hanya istilahku untuk menggambarkan jalan pikiran). Kau tahu, masa kritis harus ditangani segera dengan baik, begitu juga dengan masalah. Kubilang segera sekali lagi karena seperti air yang meluap di wadahnya, maka airnya akan tumpah dan membasahi sekitarnya. Itulah yang terjadi padaku saat masalah datang dan aku tidak dapat mengendalikan emosiku.

Coba deh ketika masalah datang, tarik nafas dahulu minimal. Perputaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) membuat pikiran tenang. Membuat masalah kecil tidak menjadi besar dan masalah besar terlihat kecil (sepertinya bagiku hehe). Banyak cara yang bisa kamu temukan sendiri untuk membuatmu berpikir jernih, seperti yang dinyanyikan Maria dalam The Sound Of Music,
Girls in white dresses and blue satin sashes
Silver white winter that melt into springs
Those are a few of my favorite things
When the dog bites, when the bee stings, When I’m feeling sad
I simply remember my favorite things
and then I don’t feel so bad…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar